ini ada potongan novel yang saya buat sendiri:D , munkin novel ini masih kurang bagus, jadi mohon dimaklumi:), tolong kasih saran dan kritik ya agan_agan semua dan apabila ada kesamaan nama atau cerita, mohon maaf sebelumnya.
"di novel ini menceritakan tentang seorang anak laki2 yang awal mulanya jadi pembalap terus, dia di tarik kepelanet lain karena ada suatu kejadian, dan dia dirmalkan menjadi seorang penyelamat alam semesta"
JENRE: Drama, Action, supernatural, harem
ANOTHER
WORLD
1.1
Awal kehidupan
Namaku RAFI ANJELOIES, aku adalah anak
SMA kelas 3, bertubuh atletik, bermata coklat, berambut hitam.
Saat ini aku balapan dijalan raya dengan
teman-temanku, kami melaju kencang dangan kecepatan sangat tinggi, aku
merasakan hembusan angin yang begitu kencang dari arah depan mengghantam
wajahku.
Aku terus menambah kecepatan motorku, mobil-mobilpun
kami lewati dengan kecepatan tinggi, lampu lalulintas yang berwarna merahpun
kami abaikan.
Kami
terus maju kedepan dengan kecepatan tinggi, aku berada di depan teman-temanku,
tapi aku terus saja menambah kecepatan motorku munggkin hingga sampai batasnya.
Aku merasakan keanehan pada motorku dan
aku merasa mesin motorku tidak sanggup dengan apa yang kulakuan ini.
Tetapi aku tetap saja menambah
kecepatan, tidaklama kejadian ini berlangsung motorku mendadak berhenti.
Ketika motorku berhenti mendadak, sehingga
teman-temanku dibelakang yang melaju sangat cepat menghindariku, yang berakitbatkan
merka menabrak torotoar.
Seketika itu aku terbangun dari tidurku,
dan aku menarik napas sangat panjang, karena aku terkejut, tidak lama ini, aku
sering memimpikan itu.
Aku besyukut ternyata itu hanya mimpi
yang merupakan ingatanku setahun yang lalau, akupun terkejut dan aku menguap
sebentar, ketika aku melihat kejendela yang masih tertutup oleh horden.
Aku merasakan sinar cahaya matahari yang
hangat masuk menembus horden yang masih tetutup, terus aku berjalan mendekati
jendela yang masih tetutup dan memebukanya dan aku merasakan cahaya matahari
yang menyapa wajahku dengan hangat.
Setelah aku sadari ternyata mataharinya
sudah agak tinggi, setelah itu kuliat jam, ternyata pukul 7 pagi.
Tidaaaaak tidaaaak….. ternyata aku telat
bangun, aku pun lansung berranjak dari tempatku berdiri, aku lansung pergi
kekamar mandi dan kakiku membenntur ujung meja yang dekat dengan pintu kamarku.
Aku merasa kesakitan dibuatnya tapi aku
menghiraukan rasa sakitku, apkupun terus bejalan kekamar mandi.
Kamar mandi yang keluargaku miliki bisa
saja tidak ada yang istimewa, karena kami bukang orang yang tebilang kaya.
Ketika sampai di kamar mandi, aku
langsung mengambil air untuk berkumur-kumur, setelah itu ku ambil pasta gigi
dan sikat gigi.
Setelah aku mengambil, aku langsung
sikat gigi, setelah selesai sikat gigi aku lansung mengambil air dibak mandi
untuk mandi, aku merasakan air yang mengalir ditubuh sangat menyegarkan tubuhku
ini.
Sebenarya teman-temanku tewas pada waktu
itu, aku melihat mereka merasakan kesakitan kerena kepala mereka mengalami
benturan yag sangat keras, setelah selesai mandi aku langsung kekamarku untuk
sisiap ke sekolah
Aku mulai mengambil pakaian yang sudah
kusiapkan tadi malam, aku mengenakan pakaianku sambil melihat dirku yang ada di
cermin, setelah aku selesai berpakaian, aku lanasung menuju dapur untuk sarapan
pagi.
ketika sampai didapur aku meliahat orang
tuaku dan adikku sudah duduk di meja makan, aku pun langsung mengambil tempat
duduk di samping kanan bapakku.
Disamping kiri bapak ada ibu yang sedang
menyiapakan makanan, disamping kananku adikku duduk dengan sanatai.
Namanya adalah REZA ANJELOIES sekarang adiku dududk di kelas 3 SMP, dia memiliki
mata coklat, berambut hitam panjang.
Akupun
langsung mengambil makanan yang ada dimeja, aku makan denagan cepat karena
apabila aku tidak cepat aku akan telat masuk sekolah.
Aku merasa diriku seperti orang yang
tidak makan selama 1 bulan, ibuku yang melihat aku makan dengan cepat langsung
menegurku.
Ibu ku menegurku dengan agak sedikit
marah.
“ pelan dikit dong
makannya, kaya di kejar orang sekampung aja ”
Akupun langsung menyahut dengan nada
yang sopan.
“ maaf bu, saya agak sedikit telat nih ”
Setelah ibuku mendengar allasanku ibuku
pun berkata dengan nada sedang.
“ biarpun agak telat,
tetap kalo makan jangan cepat kaya gitu”
“
ia bu”
Aku bebicara dengan mulutku yang penuh
makanan. Padahal aku sangat jarang telat bangun tapi munkin epek dari kelelahan
saja.
Setelah selesai makan aku langsung
pamitan dengan orang tuaku, akupun langsung mengambil motor yang ada dihalaman
untuk pergi kesekolah.
Diperjalanan menuju sekolah aku ngebut,
karena kalau aku mengendarai dengan santai aku akan telat masuk sekolah.
Bisanya aku mengendarai sepedamotor
dengan santai kalo aku tidak telat, setelah samapai ditempat parkir sekolah aku
melihat satpam yang hendank menutup gerbang sekolah.
Hah, kalo aku lambat sedikit saja pasti
aku tidak bakalan dapt masuk, dan itu pertanda bahwa jam pelajaran akan
dimulai, aku merasa lega setelah melihat gerbang masih terbuka.
Akupun langsung turun dari motor dan
bergegas menuju gerbang, untung pada saat itu aku sempat untuk masuk gerbang
yang hanya tsetengahnya tertutup.
aku lansung menuju kelas untuk mengikuti
pelajaran, pada saat dikelas ternyata gurunya belum datang, dan aku mengambil
tempat dudukku yang ada di ujung pojok kanan dekat jendela.
ketekia aku mengambil tempat duduk, ada
seseorang yang masuk dan mengucapkan “selamat pagi”, setelh kuliat.
Dia adalah ibu wali kelas kami dengan
berseragam dinas, beliau bisa dikatakan cantik, bertubuh lansing, bermata
coklat, berambut hitam dan kamipun lansung mengucapkan
“selamat pagi bu”,
“kita akan memulai pelajaran hari ini”
denagn semangat walikelas kami
mengatakannya.
Pada saat jam istirahat aku duduk
dibangku taman sekolah yang ada di bawah pohon besar.
Pada saat itu aku sendirian dan tidak
ada teman-temanku, munkin mereka sedang kekantin untuk makan siang, kerena aku
mersakenyang aku tidak kekantin dan hanya berdiam diri disini.
Ditaman ini aku melihat banyak orang
yang membaca buku, entah itu komik ataupun buku pelajaran.
Tidak lama aku suara telapak kaki
ditanah dari belakangku dan aku merasa orang itu mendekatiku dan ternyata dia lansung
menutup mataku dengan kedua tangannya dari belakangku, akupun terkejut
dibuatnya, setelah itu dia berbicara.
“ayo tebak aku siapa”
Itulah yang dia katakana. Aku tau ini
suara Kirana teman sekelasku, tapi kenapa dia ada disini, apa dia tidak
kekantin untuk makan siang.
“ ah jangan becanda deh
Kirana”
Dengan nada tak bersemangat aku
mengatakanya.
Diapun melepaskan tanganya dan aku berpaling
melihat wajahnya, aku meliha mimic wajah yang kecewa.
Sebenarnya Kirana ini orangnya manis,
memiliki tubuh tinggi dan langsing seperti model, memiliki rambut hitam panjang
berponi manis, memiliki mata biru yang indah, dan diapun duduk disamping
kananku dengan manis,
“Rafi gak asyik ah,
akukan ingin becanda saja”
Dengan nada agak sedikit ngambek dia
ucapkan.
Aku tau dia ingin becanda deangnku tapi
aku lagi malas.
“ia aku tau, tapikan tidak sperti ini
juga”
Dengan perasaan memaklumi kukatakan,
“terus gimana, apa aku harus dorong kamu
supaya jatuh, atau kuangkat kursinya dari samping”
Dengan mimic wajah yang ingin ketawa dia
mengatakanya.
“Kalau kaya gitusih kayanya kamu ingin
ngerjain aku”
“tidak segitunya juaga kali”
Itulah yang kukatakn dengan nada rendah.
“terus tadi kamu emangnya mikirkan apa,
apa memikirkan yang hal jorok yah, ayo ngaku”
Dengan perasaan ingin tau dia katakana
dan sambil cenge-ngesan.
“ya tidak lah, aku
hanya memikirkan sesuatu yang tidak ingin kamu tau aja”
Dengan nada sedang aku ucapkan, padahal
aku tidak memikirkan apa-apa,
“aku hanya meliha orang-orang saja
disini”
“ah kamu ini gak asik
maen rahasian denganku”
Denga perasaan kecewa di mengucapkannya,
hehehe tenyata dia penasaraan.
“tidak aku tidak memikirkan apa-apa ko,
aku memikirkan kamu saja, eh gak ko Cuma becanda aja”
Dengan nada sedang aku ucapkan. Ah
kenapa aku bisa mengucapkan itu, ada apa denganku, aku tidak berniat
mengucapkan itu, dan aku melihat wajah Kirana yang merah.
“ jika itu benar gak
apa ko”
Dengan wajah yang masih merah dia
mengucapkannya. Aku tidak tau apa yang dia maksud dan akupun langsung menganti
topic pembicaraan dan berkata.
“apa kamu tidk pergi kekantin, inikan
jammakan siang”
“tidak… aku masih kenyang, jadi tidak
pergi kekantin”
Itulah yang dia katakana.
“eheeem… jadi gitu”
Dengan nada sedang aku mengucapkanya.
“terus apa kamu tidak lapar juga”
Dengan perasaan ingin tau dia ucapkan.
“sama aku tidak lapar juaga, jadi aku
santai disini”
Aku mengucapkanya dengan nada sedang.
“bagusdeh.. jadi temani aku yah disini”
Dengan perasaan senang di ucapkan. Aku
juga mersa senang jika ada yang menemaniku disini dan aku tidak mersa bosan.
Setelah 15menit berlalu aku mendengar
suara belberbunyi yang menandakan bahwa kelas akan dimulai, kamipun berjalan
menju kelas yang tak jauh dari taman, kami masuk kelas dan ternyata setengah
teman-temanku sudah duduk dikursi dengan santai.
Lalu kami mengambil tempat duduk, tempat
duduku sebelah kirinya dan itu berada diujung pojok kanan dekat dengan jendel.
Setelah itu barulah teman-teman
sekelasku berdatangan, dan tidak lama setelah itu ibu guru juga masuk,
pelajaran pun dimulai.
Setelah selesai pelajaran di sekolah akupun
pulang kerumah untuk ganti pakaian, setelah itu aku langsung ketempat latihan
balap motor.
Sebenarya aku masih terauma memacu
motorku dengan kecepatan tinggi tapi satubulan yang lalau aku mengalahkan rasa
traumaku.
Tapi aku menyalurkan hobiku di circuit balapini, aku
kesini pada dasarnya keluarga dan teman-temanku tidak ada yang tahu.
Aku memakai circuit ini itupun misalkan
para pembalap tidak ada latihan, dan pada saat ini tidak ada yang latihan,di
circuit ini padahal bukan untuk umum.
Tapi jika dapat ijin dari pemiliknya
maka tidak apa-apa, tapi karrena aku pernah minta ijin dari pemiliknya dan aku
akrab denagn penjaganya sehingga aku bisa memakainya.
Pada dasarnya juga aku tidak tau gimana
caranya tapi aku minta petunjuk dengan penjaga disini, dan akun diberikan
kertas seperti brocure pada umumnya tapi disitu ada perintah untuk mengisi
bioadata dan semacamnya.
Setelah aku selesai mengisi semua data
yang dibutuhkan aku mengirimnya ketempat pemilik lapangan ini lewat kantorpos.
Setelah seminggu lamanya aku mendpat
balsan dari pemilik lapangan dan aku diijinkan untuk memakainya, saat ini
ketika aku mau ketempat penjaganya aku melihat beliau nonton TV.
Penjaga ini kalo sama aku orangnya baik,
ramah, padahal mukanya agak sedikit sangar, kalo sama orang lain dia agak
sedikit pemarah.
Sebenarnya sih penjaga ini pada awalnya
juga kaya gitu, tapi lama-kelaman dia baik juga sama aku, aku pun lansung
berbicara dengan penjaganya,
“serius amat nih kayanya”
Itulah yang ku katakn kepada beliau
dengan nada rendah.
“ia
nih de, di TV lagi serius bicarain tentang pejabat yang korupsi, mau make
lapangan lagi yah”
Dengan perasan agak sedikit kaget dia
berbicara.
“bapak tau aja sih”
Dengan perasan agak malu aku
menjawabnya. Sebenarnya aku sudah sering kesini dan aku juga sering berbicara
dengan beliau disisni.
“silahkan de”
Itulah yang beliau katakan.
Setelah aku dapat ijin dari penjaganya
aku lansung pake motorku untuk melintasi circuit, sebenarnya itu untuk
mengompirmasi kalo aku yang makai lapangan, akupun sanang menikmati kejadian
ini.
Aku berpikir daripada ngebut-ngebutan di
jalan lebih baik aku kecircuit untuk melampiaskannya.
Aku merasakan adrenalin yang mengalir
didalam tubuhku, ketika aku menambahkan kecepatan aku merasa sangat senang
melibihi apapun.
Tapi secara tidak sengaja aku mengurangi
kecepan kaerana aku mengingat kejadian 1 tahun yang lalau yang membuat
taman-temanku mati dihadapanku karena kesalahanku.
Tidaklama setelah itu aku selesai
memakai lapangan dan ketempat parkir bersama motor kesayangnku, disini aku
memakai motor sendiri yang mesinya kumodipikasi sendiri.
Padahal aku bukan orang yang jenius
atupun pintar, tapi aku mengerti masalah mesin sediki dari majalah-majalah
tentang motor balap,
Kesokan harinya, setelah pulang sekolah
aku beserta teman-temanku pergi kecircuit untuk melihat para pembalap yang
sedang latihan, namanya adalah Tata, dia orangnya baik, bermata coklat,
berambut hitam, dan Riqi, orangnya bai,
memeliki mata yang berwaran coklat, berambut hitam.
Setelah sampai kami langsung berdiri di
samping circuit, aku melihat seorang pembalap yang sedang sedang latihan, dia
mengunakan peralatan blapan yang lenkap.
Setelah memasuki cercuit dengan cepatnya
dia melintasi lapangan, aku merasa kecepatan orang itu tidak kalah dengaku, dan
jika aku latih tanding denganya mungkin kami akan mencatat waktu yang sama atau
dia yang diatasku.
“ wow hebat banget tu orang ”
Dengan perasaan kagum Tata
mengucapkanya.
“ ya ialah, diakan pemblap no satu di
sini ”
Dengan nada yang biasa Riqi
mengucapkannya,
“ oh ”
Dengan perasaan seakan tidak tertarik
dengan pemblap itu aku mengucapkannya.
Setelah selesai melihat latihan para
pembalap kamipun lansung pergi kecafe yang biasa kami nongkrong.
Cafe yang kami singahi ini bernama Race
Café yang mempunyai dua tingakat dan bersuasana ala alat perlenkapan balapa.
Di dalam café tedapat bermacam-macam
alat pelengkapan balap, selain cafe disini bisa memesan pelengkapan balap.
Seperti acecoris motor, pengaman
pengaman motor dan lain-lain unutuk perlengkapan motor, setelah sampai dicafe
kami mengambil tempat dipojok kanan dekat dengan dengan kaca.
Sehingga kami dengan mudah memandang
keluar, akupun langsung mengambil tempat duduk, disamping kananku Tata duduk
dengan santai.
Di samping kanan tata Riqi juga duduk
dengan sanatai, tidak lama kemudian seorang pelayan datang membawa daftar menu
ditangan kananya, dan berkata.
“mau pesan apa yah”
Dengan nada sopan pelanyan bertanya
kepada kami.
“ saya pesan kopi”
Aku menjawab dengan santai, kopi adalah
kesukaanku dan aku sering minum kopi ketika santai.
“kalian pesan apa”
Pelanyan bertanya kepada teman-temanku
dengan nada sopan.
“kami pesan kopi juga”
Itulah yang Tata katakana dengan sopan.
Setelah pelayan tadi pergi aku bertanya
kepada Tata.
“giman kalo aku jadi pembalap”
Dengan perasanan sedikit kaget dan ingin
tertawa tata menjawab.
“ hehehe emang bisa
kamu jadi pembalap”
Dengan perasaan seakan tak percaya Riqi
langsung berbicara.
“gak usah deh jadi pembalap, kalo kamu
emang mau jaddi pembalap sih gak apa-apa, tpi kamu pernah gak latian”
“ia sih, tpi aku mau
jadi pembalap beneran”
Itulah yang kukatakan. Aku emang sering
memakai lapangan balap tapi itu bukan untuk jadi pembalap melainkan hanya
hobiku saja memacu mototr dengan kecpatan tinggi.
Daripada aku ngebut-ngebutan di jalanan
dan itupun akan menggangu pengguna jalan dan keselamatan pengguna jalan,
sejujurnya aku juga tidak tetarik jadi pemblap, tapi kalo takdirku jadi
pembalap tidak apa juga.
Tata pun langsung bicara dengan perasaan
menyemangatiku
“kalo kamu mau, kenapa gak di coba, kali
aja ada jalannya”
Aku merasa senang karena taman-temanku
mendukung keinginanku, tidak lama setelah pembicaraan kami selesai, pelayanpun
datang membawa pesanan kami tadi.
“ini de pesanannya”
Dengan sopan pelayan menaruh pesanan
kami di meja.
“ia mas, makasih”
Akupun menjawab dengan sopan.
Setelah pelayan meletakan pesannaan
kami, pelayanpun pergi, lalu Tata yang disamping kananku meminum kopi yang dipesannya
tadi dengan santai.
Aku memandang keluar dan berpikir apa
mungkin aku bisa jadi pembalap, setelah itu Riqi mengejutkanku dengan
perkataannya
“hei, apa yang kamu pikirkan, kamu
mikirkan cewe yah”
Aku menjawab dengan perasaan kaget.
“ah kamu, ngagetin aja”
Aku melihat penjaga pintu café
menundukan kepalanya kepada seseorang yang masuk kedalam café, setelah ia masuk
aku melihat seorang perempuan yang sangat cantik, dia berambut merah panjang
dan panjangnya sampai ditengah-tengah antara pundak dan pinggang.
Dia berpakaian manis, mengenakan
acecoris gelang di tnagan kirinya, dia memiliki mata yang indah berwarna biru,
berkulit putih lembut, mungkin dia seumuran degnanku.
Ketika Tata meletakn kopi yang
diminumnya dan melihat perempuan itu, Tata langsung berbicara kepadaku dan Tata
dengan perasaan terpesona ketika melihat kecantikan wanita yang mempesona masuk
kedalam café.
“ hei brooo, ini cewe
cantik banget”
Riqi menjawab dengan santai seakan mengetahui
siapa perempuan itu
“itu adalah anak pemilik café ini”
Aku pun berbicara dengan perasaan kaget.
“hah berarti dia anak dari pemilik team
race Razor”
Pemilik café ini sekaligus pemilik team
race Razor, team race Razor adalah team yang memiliki banyak prestasi di
kejuaran national.
“kalo gitu tidak mungkin kita bisa
mendapatkan cintanya”
Tata berbicara dengan patah semangat.
“ia emang benar, kalo kamu gimana Rafi ”
Dengan nada rendah Riqi mengucpkanya.
“sekarang aku tidak memikirkan masalah
cewe”
Dengan nadaa biasa aku menjawab
pertanyan Riqi.
“ah kamu ini Rafi”
Tata berbicara dengan perasaan agak
kecewa.
Sebenarnya aku sangat tertarik dengan
perempuan ini, tapi kerena aku mendengar dia bukan anak orang biasa, aku jadi
tidak bersemangat.
Tidak lama setelah itu kami
menghabisakan kopi kami, kami pun memangil pelayan untuk minta bill.
Stelah pelayan datang kami membayar
tagihan kami, setelah itu kami langsung keluar menuju tempat parkir dan aku
melihat langit sudah gelap dan pertanda malam akan menyambut kota kam.
Kamipun masing-masing mengendarai motor
pergi untuk pulang kerumah masimg-masing.
Ketika dijalan aku mengendarai motorku
dengan santai dan aku masih saja memikirkan perempuan itu, tiba-tiba dari jauh
aku mendengar suara mesin kendaran yang nyaring.
Motor itu lewat disampingku dengan kecepatan
tinggi sehingga aku kaget dan hampir mengenai tanganku yang memegang stang
motorku dan akupun sempat menghidarinya tapi aku hampir jatuh dibuatnya.
Aku mersa kesal dibuatnya dan akupun
mengejarnya dengan kecepatan tingi, aku mengejarnya karena aku marah dan aku
ingin meberinya pelajaran.
Akupun berhasil memperkecil jarak dianta
kami dan kejar-kejaranpun terjadi selama 10 menit, ku akui motor yang digunakan
orang itu sangat beda kecepatan dengan motorku tapi aku tetap berusaha
sekuat-kuat motorku bisa menandingi kecepatan motornya.
Kira-kira 15menitan berlalu aku menyerah
dibuatnya meski aku merasa kesal juga, akupun lansung berganti arah untuk
pulang kerumah, sesampai dirumah aku lansung kekamar untuk ganti pakaian.
Sebenarnya aku kepikiran dengan kejadian
tadi, tapi entah kenapa pikiranku tegantikan sama perempuan yang ada di café
tadi.
Akupun tidak memperduliakan masalah
tadi, apa aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, itulah yang
kupikirkan.
Keeosakan harinya di kantin sekolah aku
dan teman-temanku membahas tentang anak dari pemilik Race Café, dikantin
sekolah kami ini memiliki suasana tebuka, dan kami duduk di pojok kanan.
Aku duduk behadapan dengan Tata yang
dibatasi dengan meja dan disamping kanan Tata Riqi dengan sanatainya dia duduk,
di meja kami sudah tersedia minuman teh botol dingin yang sudah kami pesan,
Tata berbicara dengan perasaan penuh penasaran.
“sebenarnya gimana sih
sipat cewe itu”
(Cewe yang dimaksud ini adalah anak dari
pemilik Race Café sekaligus pemimpin team race Razor)
Dengan nada rendah Riqi berbicara sambil
minum the botol.
“aku juga tidak tau gimana sikapnya”
“kalo baik sih gak apa-apa, tapi kalo
jutek plus sombong”
Tata menjawab denga nada agak sinis.
“aku
yakin kalo dia itu orangnya baik”
Dengan nada rendah kuucapkan. Padahal
aku membela perempuan itu karena aku merasa jatuh cinta dan sebenarnya aku mau
membritahukan kejadian tadi malam.
Riqi yang mendengar pernyataanku langsun
berbicara.
“emang kamu kenal dengannya”
“hehehe
gak sih, itukan cuma tebakanku saja, lagian kita belum tau gimana sifat
aslinya”
Dengan nada rendah aku ucapkan.
Sebenarnya aku ingin mengenal perempuan
itu lebih dekat.
“emang
benar yang dikatakan Rafi, kita tidak boleh menilai orang secara langsung
sebelum kita tau gimana sifatnya”
Tata membalas pernyataanku denga nada
penuh bijaksana. Setelah itu aku mendengar suara kaki datang dari arah
belakangku, dan berbicara.
“kayaknya lagi seriusnih, kalo boleh tau
lagi bicarain sipa hayooo, membicarakan aku yah, tidak bagus bicarain orang
tahu”
Ketika aku melihat tenyata Kirana yang
lagi bicara dengan percaya diri. Dan dia duduk di sampingku denga memeluk
tanganku, akupun terkejut oleh kejadian itu dan melihat muka Kirana yang merah,
aku sidikit senang dan gugup ketika dia melakukan itu, jujur aku tipe lelaki
yang sering gugup didekat wanita apa lagi aku dipeluk, tapi aku tidak tau apa
maunya dan maksudnya, dan terkadang dia sangat perhatian denganku.
Akupun menjawab dengan agak sedikit malu.
“Kirana malu diliat orang tahu dan kami
tidak membicarakan keburukan orang, yakan teman-teman”
“sebentar aja aku
seperti ini tidak apa-apakan”
Dengan wajahnya yang merah dia
mengutarakanya.
Diapun melepaskan tanganku yang dia peluk,
sumpah aku tidak paham kenapa kirana seperti ini.
“kenapa sih kirana,
gangu kami aja”
Dengan nada agak sedikit sinis Riqi
mengucapkannya dan sambil meminum teh botol.
“akukan Cuma ingin
dekat dengan Rafi aja, tidak apakan Rafi”
Dengan muka yang merah Kirana ucapkan.
Sumpah aku jadi tidak paham apa
maksudnya ini, akukan bukan lelaki yang pepuler di sekolah ini.
“gak apa sih”
Setelah mendengar ucapanku. Muka Kirana
tambah merah, kenapa aku jadi kaya gini, apa yang terjadi padaku.
Akhir-akhir ini mulutku jadi tidak
singkron dengan hatiku, dan aku mulai bicara lagi.
“tahu tidak”
“aku tahu”
Tata langsung memotong pembicaraanku
dengan agak tertawa.
“ia apa sih emangnya”
Dengan sedikit tertawa dia ucapkan
“serius nih, tadi malam akukan mau
pulang, ketika dijalan aku hampir jatuh dari motor”
“kenapa jadi mau jatuh?”
Dengan cepat Riqi yang memotong
pembicaraanku.
“ah kamu ini, tungu dulu dong samapai
selesai Rafi bicara”
Itulah yang Kirana katakana.
“ia ni Riqi”
Tata ikut bicara juga.
“kamu sama aja Ta, jadi lupa nih sampai
mana tadi”
“sampai hampir jatuh”
Kirana mengigatkan ku.
“waktu dijalan aku mendengar suara mesin
yang nyaring dari belakang, dan dia melaju kencang disampingku, dan hampir kena
tanganku, untung aku berhasil menhindar, dan aku ahampir jatuh dibuanta,
lansung aku kejar orang itu, tapi aku kalah cepat dengan orang itu karena mesin
dia lebih besar kecepantnya dariku”
Dengan perasaan yang sedikit kesal aku
ucapkan. Dan ketika mendengar ucapanku wajah kirana sangat cemas dan berkata
“kamu tidak apa-apakan, apa badan kamu
luka-luka”
“tidak apa-apa”
Dengan santai aku mengucapkannya. Tapi
aku melihat wajah Kirana sangat mengahawatirkanku.
“apa kamu akan
membripelajaran dengan orang itu”
Aku agak sedikit kaget ketika Tata
mengatakan itu.
Apa Tata ingin aku balas dendam, tpi aku sudah
tidak apa-apa dengan kejadian itu.
“tidak Ta, aku tidak ingin balas dendam
ataupun semacamnya, karena aku juga tidak memikirkanya lagi”
“ehm, kamu terlalu baik Rafi”
Dengan nada sedang Tata ucapkan.
Tidak lama setelah itu, aku mendengar
bunyi bell yang menunjukan tanda akan mulainya jam pelajaran baru, kamipun
beranjak dari tempat duduk untuk pergi keruangan kelas.
Setelah pulang sekolah aku menuju rumah
untuk ganti pakainan, saat dikamar ketika aku melpas pakaian, aku terinagat
kejadian tadi malam yang mengakibatkan aku hampir jatuh, tapi itu hanya
sejenak, akupun berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil pakain.
Sore ini aku ingin nonon final balapan,
tapi tak ada yang menemani, akupun mengendarai motor untuk menuju lapangan
balap, setelah samapai aku melihat banyak sekali motor yang parkir
Itu pantas terjadi karena hari ini
adalah final, lalu aku memarkirkan motorku dan aku turun dri motor, alau aku berjalan
menuju gerbang masuk.
Disitu ada dua oarang yang menjaga pintu
masuk, aku melihat orang-orang yang antri masuk membrikan tiket mereka kepada
penjaga itu.
Aku pun ikut antri, tidak lama giliranku
tiba, aku membrikan tiketku kepada penjaga itu, lalu aku diperbolehkan masuk.
Karena tiketku kelas menengah saja,
karena aku tidak mampu membli tiket kelas vip, itupun aku membeli tiket dengan
hasil uang tabunganku dari uang saku.
Saat aku berjalan masuk, aku mendengar
sorak sorai dari banku penonton, aku pun berjalan untuk mencari tempat duduk.
Setelah aku duduk aku melihat para
pembalap melakukan cek lapanagn dengan memutar lapangan sekali, setelah selesia
di mulai lah balapan.
Para pembalap saling memacu motor mereka
dengan kecepatan tinggi dan skil yang tinggi, dan lap terakhirpun terjadi.
Disini pembalap no99 sedang memimpin
lomba, dan disini terjadi duel merebutkan podium 1, setelah duel sengit itu
terjadi pembalap dengan nomer punggung 99 pun menang.
Setelah balapan selesai aku beranjak
dari kursi penooton menuju tempat parkir, setelah aku sampai ditempat parkir
aku mau menaiki motorku, tapi aku mendengar suara orang yang memenggil nama ku.
Setelah kuliat ternyata bapak penjaga
lapangan dengan seseorang lelaki yang tidak ku kenal, bapak penjagapun bicara
padaku.
“Rafi ada yang ingin aku bicarakan
dengan kamu”
“ia pak, ada apa yah”
Dengan perasaan ingin tau kuucapkan.
“bapak ini ingin bicara dengan kamu”
Bapak penjaga menujuk pria yang ada di
seblahnya.
Lelaki yang di sebelahnya ini tersa familiar
bagiku, tapi dimana yah, orang ini seperti orang penting beliau menggunakan jas
yang sangat rapi, bermata biru, agak berkumis, berambut pendek, agak sedikit
gemuk, tinggi bada lumayan tinggi, bapak itu pun memperkenalkan diri sambil
berjalan menju kursi yang ada di tempat parkir.
“nama saya Hardy, saya pemilik team race
Razor, saya ingin merekrut kamu jadi pembalap saya”
Saat mendengar itu aku sangat tekejut
dan senang, dan aku baru ingat ternyata aku pernah meliat beliau di TV pada
saat beliau diwawancarai mengenai teamnya.
Tapi kenapa beliau mau mengajak aku jadi
pembalapnya, beliaukan tidak pernah melihat aku balapan.
“saya RAFI ANJELOIES pak, tapi kenapa
bapak mau mengajak saya jadi pembalapnya bapak, bapakan tidak pernah melihat
saya balapan”
“ bapak boleh pangil kamu Rafi kan. Bapak
memang benar tidak pernah melihat kamu balapan, tapi bapak pernah melihat kamu
waktu kamu memakai balapan dilapangan ini”
“Ketika itu saya mau mengambil barang
yang ketinggalan di tempat team bapak. Setelah saya melihat kamu, saya langsung
ketempat penjaga”
“pada awalnya saya mau marah tapi ketika
liat kemampuan kamu saya tertarik dan menyakan kepada penjaga siapa nama kamu,
dan penjaga ini yang ngasih tau nama kamu, dan saya mau dipertemukan dengan
kamu”
Ketika aku mendengar itu dari mulut pak
Hardy aku sangat terkejut. Ternyata ada juga pemilik team race yang tertarik
denganku.
“ia dek bapak Hardy
sangat tertarik dengan ade”
Penjaga itu mengatakan dengan perasaan
seakan membujuk aku.
“ia pak saya akan pikirkan lagi, tapi
saya akan kasih kabar paling lamabat besok siang”
Itulah yang kukatakan dengan perasaan
seakan tidak percaya becampur senag.
“ia gak apa-apa dek”
Itulah yang beliau katakana sambil memberikan
kartu tanda pengenal. Mereka lalu meningagalkanku sendirian.
Aku masih berpikir kenapa beliau
tertarik denganku, padahal aku biasa saja, tentu aku mersa senang dengan
kejadian ini, karena ini memang jalalanku untuk jadi seorang pembalap.
+ komentar + 18 komentar
Ini Cerita terloco yg pernah q baca...gkgkgkgkgk... Pesan Kopi jadi Teh...lalu The Botol itu apa??? hahahaha wkwkwkwk
Kapan episode selanjutnya nih...jadi gak sabar...
hahahaha
aku masih baru jde pebulis, jde hasilnya kaya gitu
hahaha
episod selanjudnya entar hehehe
Aku Rafinistic loh ka..aku penggemar berat kaka mulai dari tahun 1945....
udah g sabar nunggu kelanjutannya.....
grandchildfi'i itu nama fans club yg bgus buat kk beelzeboyz
penggemar si gkk apa
tpi kalo pake fans name segala rada aneh deh
hahaha
entar, sabar aja yah
hehehe
aduh...rasanya kaya mau mati nih..nunggu episode selannjutnya... cepetan dong kaka...
ohh..iya kaka kaka folbek aku eyaahhhh!!!!
kena aku sendri yg bikin fans name
hehehe
mulai dah alaynya
heheh
code switching tu
alay bnget kk
baru ng post udah bnyak yg ngomen.... keren...
GENRE fii ae lain JENDRE Hahahahahaha...
hahaha
terserah
Posting Komentar
-_-baingat dingsanaklah -_-
diganang selajur admin