1.3
another world
Aku Reza, aku mendenagar suara telphon
yang berbunyi diruang tamu dan aku menuju suara itu, ternya ibu yang lebih dulu
mengangkatnya, dan aku mendengar suara ibu bertriak “apa Rafi hilang”, aku
mendengar suara itu lansung kaget dibutanya.
Apa yang tejadi pikirrku, apa kakakku
hilang, tapi kemana kakaku hilangnya, apa di culik, tidak munngkin, kamikan
bukan orang kaya.
Tapi kenapa kakakku hilang, apa kakaku
punya musuh, tapi kakaku orangnya baik, kenapa ini bisa terjadi kepada kakaku.
Padahal dia baru memulai kehidupan
menjadi seorang pembalap, tidak lama setelah itu ibu selesai bicara di telphon
dan duduk dikursi tamu dengan wajah yang sedih, lalau aku nerjalan menuju
ibuku, dan aku bertnya kepada ibuku.
“ada apa bu”
“kakak kamu hilang, ketika melakukan
latihan di circuit, mereka hanya menemukan motornya saja tergeletak di circuit”
Ibuku bicara dengan perasaa yang sangat
sedih terpancarkan dari raut wajahnya.
“sabar ya bu, kaka pasti akan di temukan”
Dengan perasaan sedih aku bicara’
“mudah-mudahan kakak kamu ditemukan”
Dengan isakan tangis ibuku mengatakanya.
“apa mereka sudah melapor kepolisi bu”
“sudah, katanya mereka memangil detiktip
untuk mencarinya”
Ketika ibuku berkata itu aku jadi lega.
Tenyata ditektif juga mencarinya.
“apa bapak sudah di britau bu”
Dengan nada rendah aku bertnya.
“belum, ketika bapak sampai rumah dan
ketika bapak kamu lagi santai, supaya bapak kamu tidak syhok mendengarnya”
Masih dengan isak tangis aku mendengar
ucapan ibu. Tidak lama setelah itu bapak datang dari kerjanya, dan aku
meninggalkan ibu dengan bapak.
Setelah itu aku kekamarku, aku merasa
sangat sedih karena kakakku satu_satunya telah hilang entah kemana.
Aku merasa diriku telah ditarik oleh
cahaya putih yang menuju kepadaku, setelah itu aku tebangun dari ketidak
sadaranku.
Aku mersa terakhir kali aku dicircuit
lagi latiahan pada sore hari, tapi aku merasakan dirikiku diatas rumput dan aku
mendengar suara kegaduhan seprti orang tauran.
Lalau aku berdri dan setelah sekeliling
kulihat banyak prajurit yang sedang beperang mengunakan armor perang dan
memakai pedang.
Aku ada dimana, apa artinya semua ini,
apa in mimpi, akupun mencubit pipiku sendri, ternyata sakit, berarati ini bukan
mimpi, terus aku berda dimana.
Aku melihat seorang prajurit lari
kearahku seakan ingin mau membunuhku, tapi aku lanngsung lari melihat parajurit
itu, setelah lari aku tersandung akar pohon dan jatuh terbentur lah kepalaku
ketanah, aku merasakan kesadaranku menghilang sedikit demi sedikit.
Aku merasa ada seorang perempuan yang
mendekatiku lalu kesadaranku hilang seutuhnya, stelah itu aku tersadarkan
kembali.
Dan menyadari sarung tangan dan sepatuku
sudah dilepaskan, aku dalam posisi telantang melihat kelangit-langit.
Aku merasa aku ada di dalam ruangan yang
sangat bagus, aku lansung duduk dan merasakan kepalaku sakit, ini pasti karena
aku jatuh tadi.
Setelah itu ada yang masuk kedalam kamar
ini, akupun langsung berdiri, dan aku melihat seseorang perempuan.
Perempuan yang masuk itu menggunakan
pakain sperti bangsawan dan terlihat sangat cantik, manis, imut, dan bahkan
melebihi kecantikan anaknya bapak Hardy.
Dia mepunyai rambut merah panjang, yang
diikat seperti rambut kuda, dan indah, memilki mata kuning yang indah, memiliki
tubuh tinggi lansing dan indah.
Dia terlihat seumuran denganku,
perempuan ini sangan mepesona apa dia keturunan bidadari, diapun menegurku yang
sedang memandanginya dengan bigung.
“jagan liat aku dengan pandangan seperti
itu”
Ketika dia mengucapkan itu aku lansung
malu dibuatnya.
“maafkan aku, aku hanya terkejut dengan
kamu berpakaian seperti itu”
Aku mengucapkan dengan nada rendah.
Aku sebenarnya terpesona akan kecantikan
kamu yang taida tanding.
“ia tida apa. Pakain
ini adalah pakain kerajaan ini”
Aku tekejut setelah mendengar apa yang
dia ucapkan, apa aku di dunia yang berbeda, padahal jaman di duniaku juga tidak
ada yang mengunakan pakai seperti ini.
Kerajaan-kerajaan eropa juga tidak
seperti ini, dan ornament di ruangan juga aku tidak pernah meihatnya, ornament
ini mirip ukiran yang ada di rumah adat Banjar di tempatku Borneo, tapi ini
berbeda.
“maksudnya”
Dengan perasaan cemas aku katakana.
“ini adalah pkaain kerajaan di pelanet
REKTO”
Setelah mendengar apa yang dia ucapkan
aku menjadi bingung, aku tidak pernah mendengarnya nama pelanet ini.
Lagipula di sekolah tidak pernah mengatakan
kalau adanya pelanet Rekto, apa perempuan ini sedang becanda, akupun duduk di
kasur dan permpuan itu iukut duduk juga.
“apaaaa pelanet Rekto,
aku tidak pernah mendengar nama pelanet itu”
Dengan perasaan sangat kaget dan tidak
percaya aku menagtakanya.
“itu benar ini adalah pelanet Rekto. Kami
memeiliki system pemerintahan kerajan yang memiliki 4 buah kerajan, kerajan kami adalah kerajan
Ragon yan mengusai wilayah utara”
“kerajaan Zora menguasai wilayah barat,
kerajaan Waro mengusai selatan, kerajaan Rozi menguasai wilayah timur”
“palnet Rekto bisa dibilang saudara dari
pelanet bumi, karena kondisi udara, cuaca, alam, yang mirip bahkan hampir sama,
tetapi waktu yang sedikit berbeda, kalian dibumi memiliki waktu dalam sehari 24
jam, tapi di sini memiliki 26 jam sehari, kaerena pelanet kami mempunyai
kecepatan lebih lamabat sedikit ketika berputar pada porosnya”
“Pelanet Rekto ini tidak di ketahui alam
semesta bahkan bumi yang bedekatan wilayah tidak tahu akan keberadaan pelanet
kami”
“Karena kami memasang alat dan sihir di
satelit yang ada di atas pelanet kami supaya orang pelanet luar tidak tau
keberadaan kami”
“kami memasang itu supaya tidak ada yang
menyerang ataupun menjajah pelanet kami, pada awalnya pelanet kami damai, aman,
tentram, makmur”
“tapi pelanet kami seminggu yang lalau
di ketahui dan dijajah oleh pelanet KROTO, mereka juga pada dasarnya
menggunakan alat dan sihir yang tak jauh berbeda dari kami gunakan untuk
menyembunyikan pelanet mereka”
“tapi mereka menyukai peperangan dengan
pelanet pelanet lain, dan mereka memiliki populasi manusai yang sangat banyak
melebihi populasi di bumi”
“salah satunya karana itulah mereka
menyerang pelanet lain dan mereka sudah menyerang banyak palanet-palnet di alam
semesata untuk dikuasai hanya dua pelanet yang tersisa pelant bumi dan rekto,
kamu dari bumikan”
Dengan tegas dia ucapkan kepada ku.
Aku sangat kaget mendengar ucapanya,
karena mereka mengunakan alat dan sihir untuk menyembunyikan pelanet.
Alat macam apa itu, apa pelanet rekto
ini sangat modern dan canggih melebihi bumi, terlebih lagi tentang orang-orang
pelanet Kroto yang ingin menguasai alam semesata.
“dari mana kamu tau kalau aku dari bumi”
Dengan pearasaan kaget aku ucapkan.
“dari ramalan, ada sebuah ramaln
mengatakan bahwa suatu saat akan terjadi kekacau yang mengakibatkan perang dan
penjajahan pelanet pelanet”
“Dan hanya ada satu orang yang dapat
menghentikanya yaitu orang dari pelant bumi yang datang mengunakan baju balap,
yaitu kamu”
Aku semakin terkejut lagi mendegar
ucapanya yang mengatakan bahwa aku akan jadi seorang penyelamat
pelanet-pelanet, tapi akukan tidak bisa apa-apa, meski bisa berrkelahi, itu
juga tidak banyak memebantu.
“apa tegnologi disini sagat canggih
dibandingkan bumi”
Mendengar ucapanku dia langsung
menjawabnya.
“kalau masalah tegnologinya sama dengan
bumi, karena orang dari pelanet kamilah yng membantu orang-orang bumi
menciptakan alat tegnologi di bumi”
Setelah aku mendengar itu aku sangat
terkejut dibuatnya.
“hey jangan becanda”
Dengan agak sedikit kesal aku ucapkan
“ia itu benar, tapi kami tidak menggunakan
alat transportasi seperti mobil, motor, tapi kami mengunakan kereta api, sepeda
dan kuda.
“karena kami tidak menginginkan polusi,
kalau masalah bangunan kami masih menggunakan textur bangunan kami sendiri”
planet kami masih banyak wilayah yang
kosong karena populasi umat manusia disini sedikit, tidak seperti kalian”
“kami juga bisa ketempat kalian di
dunia, di sini kami memakai sihir dan senjata-senjata seperti pedang, dan
lain-lain tapi tidak temasuk senjata api seperti kalian karena sihir lebih
hebat”
“Dan kebanayakan dari senjata-senjata
yang kami pakai memeiliki kekuatan sihir, aku dengar di bumi Indonesia ada juga
senjata gaib yang menyerupai sihir”
Medengar penjelasanya aku jadi tambah
tekejut lagi. Akupun bingung dibuatnya.
“hah kalian bisa
kebumi, kalian curang, kenpa kalian bisa dan kami tidak”
Dengan nada tinggi dan perasaan terkejut
aku ucapakan.
“kan sudah aku bilang tadi, pelanet kami
tidak diketahui oleh kalian dan pelanet lain, bagai mana bisa kalian datang
kepelanet kami, sedangkan kalian tidak tahu keberadaan pelanet kami”
“tapi pelanet Kroto mengetahiunya karena
mereka mempunyai alat yang digabungkan untuk menditeksi pelanet”
Itulah yang dia katakan.
“tadi kamu bicara mengenai ramalan yang
mengatakan aku adalah orang yang akan menjadi penyalamat alam semesta ini, tapi
aku adalah seorang manusia biasa yang tidak bisa apa-apa”
Setelah aku mengatakan itu dia langsung
bicara.
“sebenarnya kamu memiliki kekutan yang
luar biasa dan kecepatan yang sangat
cepat”
“dari mana kamu tahu
aku mempunyai kekutan dan kecepatan”
“tadi aku melepas sarung tangan dan
sepatu kamu dan secara tidak sengaja melihat telapak tangan kiri kamu dan kedua
telapak kaki kamu yang memiliki tanda lahir”
“Itu sebenarnya bukan tanda lahir, itu
adalah lambang sihir yang memeliki arti masing-masing, seperti milikku ini tapi
milikku ini berbeda dengan kamu”
“kekutan sihir yang aku miliki ini
memiliki kekutan basar juga tapi tidak sedahsyat seperti kekuatan sihir yang
kamu miliki”
“dan sebenarnya kekutan sihir masing
masing kerajaan berbeda pungsi, seperti kerajaan Ragon, kerajaan kami memiliki kekuatan
penghancur”
“kerajaan Zora memiliki sihir tipe sihir
kecepatan, kerajaan Waro memiliki tipe sihir membagi diri, kerajaan Rozi
memiliki kekuatan sihir tipe lahar”
“dan sebenarnya masih banyak lagi
tipe-tipe sihir yang orang-orang gunakan, tpi itu adalah sebagai tanda anggota
kerajaan ”
Akupun terkejut mendengarnya.
Sebenarnya aku memiliki tanda aneh yang
sudah ada sejak aku lahir, ketika aku sudah besar aku bertanya kepada orang
tuaku mengenai tanda ini, tapi orang tuaku tidak tahu.
“apaaa tanda lahirku
ini adalah lambang sihhiiir yang memeiliki arti”
Dengan perasaan kaget aku katakana. Diapun
lansung menjelaskannya.
“ia itu benar, lambang di telapak tangan
kiri kamu memeiliki arti kekutan dan kekuatan itu sangat besar dan bisa
mengancurkan pelanet”
“Dan lambang yang ada telapak kaki kamu
itu memiliki arti kecepatan dan bukan kecepatan biasa, lambang yangku miliki
ini sama pungsinya dengan apa yang kamu miliki tapi tidak sedahsyat kamu”
Setelah dia mengucapkan itu aku semakin
terkejut dibutanya. Apa benar aku memiliki kekutan dan kecepatan seperti apa
yang dia bilang.
Sebenarnya aku kurang yakin kalau aku
adalah orang yang kuat seperti apa yang dia ucapkan.
“tapi bagai manakah
caranya aku bisa menggunakan kekuatan itu”
Dengan perasaan tidak percaya diri aku
katakana.
“kamu harus latihan yang sangat keras
dan munkin akan memakan waktu yang lama, tapi sekarang kamu hampir tidak
memiliki waktu untuk berlatih karena musuh selalau saja menyerang kerajaan ini”
Ketika mendengarkan itu aku berpikir
apakah aku bisa.
“tapi siapa yang melatihku”
Ketika aku bicara seprti itu dia langsun
menjawab prtanyaanku.
“aku sendiri yang akan
melatih kamu”
Saat aku mendengar itu aku sangat senang
karena seorang perempuan yang sangat cantik, manis imut akan melatihku.
“ehhhhm kalau boleh tau nama kamu siapa yah,
dari tadi kita bicara panjang lebar tapi kita tidak tau nama masing-masing”
Dengan perasaan malu campur senang aku
katakana.
Karena aku akan kenalan dengan perempuan
cantik, akupun memajukan tanganku kedepan.
“ namaku Shinta Yulia pangil saja aku
Sinta, aku adalah anak seorang raja disini”
Dia bicara dengan wajahnya yang merah,
sambil berjabat tangan denganku.
Tentu saja aku terkejut akan
perkataannya karena dia adalah anak dari raja.
“apa anak rajaaa, namaku
Rafi Anjeloies, pangil saja aku Rafi”
Ketika aku menagatakan itu dengan kaget
dan entah mengapa tanganku masih saja berjabat tangan dengannya.
Munkin karena aku terpesona akan
kecantikan wajahnya, tidak lama setelah itu aku mendengar suara batuk.
Dan aku baru sadar ternyata aku kelaman
jabat tangan, dan langsung kulepaskan tanganku yang sedang salaman dengan malu.
Tidak lama setelah itu ada seorang yang
sedang memasuki kamar ini, tenyata itu adalah perempuan yang cantik memasuki
kamar ini.
Perempuan itu menggunakan pakaian elegan
yang mirip dengan Sinta, dia memiliki wajah yang imut, manis, bertubuh tinggi
dan langsing dan memeiliki mata hijau yang indah, berambut panjang yang
berwarna biru kalem, dan berkata.
“prekenalkan namaku Karticka Lestari
pangil saja aku Ticka, aku adalah saudara sepupunya Sinta”
Dengan eleganya dia katakana. Tenyata
perempuan ini sepupunya sinta, apa keluarga mereka perempunya cantik-cantik
seperti mereka.
“namaku Rafi Anjeloies, panggil saja aku
Rafi”
Kamipun bejabat tangan.
“apa kamu sudah baikan sekarang”
Ticka menyakan itu kepadaku
“ia saya sudah baikan”
Dengan perasaan yang masih malu aku
ucapkan.
“bagus kalo gitu, mohon kerja sama yah”
Apa Ticka tahu aku adalah orang yang diramalkan
itu, diapun lansung meniggalkan kami, akupun mulai bertanya lagi pada Sinta.
“kapan kita latihan”
Aku menayakan itu kepadanya.
“kita akan latihan digunung mala mini”
Aku terkejut mendengarkanya. Kenapa
harus dingunug apa tidak bisa di wilayah sekitar kerajaan saja, kalau berlatih
di gunung apa tidak di serang musuh.
“yang benar saja di gunung, apa kita
tidak latihan di sekitar kerajaan saja kan lebih aman”
“sebenarnya kita bisa berlatih di
wilayah kerajaan dan aman, tapi kitakan akan mencoba kekutan sihir kamu, karena
kekutan sihir kamu sangat dahsyat akan bahaya kalau mencobanya disini”
Benar juga apa yang dia katakana. Kalau
kekuatanku tidak terkendali akan mengakibatkan kerajan ini hancur.
+ komentar + 2 komentar
Gan, ane mohon ijin buat share novel ente d'blog ane... Boleh g??? :D
silahkan, dengan senang hati(y)
Posting Komentar
-_-baingat dingsanaklah -_-
diganang selajur admin