Featured Post Today
print this page
Latest Post

[Single] Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru. OP Single – Yukitoki

 

Title : Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru. OP Single – Yukitoki
Artist : Yanagi Nagi

Tracklist :
1. Yukitoki
2. Oto no Nai Yume
3. Surrealisme
4. Yukitoki ~instrumental~
5. Oto no Nai Yume ~instrumental~
6. Surrealisme ~instrumental~

 Download : Mediafire

0 komentar

[Single] Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru. ED Single – Hello Alone (w/ scans)

 

Title : Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru. ED Single – Hello Alone
Artist : Hayami Saori & Touyama Nao

Tracklist :
1. Hello Alone
2. Hello Alone -Yui Ballade-
3. Hello Alone -Yukino side-
4. Hello Alone -Yui side-
5. Hello Alone -Yui Ballade- (TV size)
6. Hello Alone ~Instrumental~
7. Hello Alone -Yui Ballade- ~Instrumental~

Download : Mediafire

0 komentar

[Single] Shingeki no Kyojin ED Single - Utsukushiki Zankoku na Seka

 

Title : Shingeki no Kyojin ED Single - Utsukushiki Zankoku na Sekai
Artist : Hikasa Youko

Tracklist :
1. Utsukushiki Zankoku na Sekai
2. Starting line
3. Utsukushiki Zankoku na Sekai ~Instrumental~
4. Starting line ~Instrumental~

Download : Mediafire
1 komentar

[Single] Shingeki no Kyojin OP Single – Jiyuu e no Shingeki (w/ scans)

 

Title : Shingeki no Kyojin OP Single – Jiyuu e no Shingeki
Artist : Linked Horizon

Tracklist :
1. Guren no Yumiya
2. Jiyuu no Tsubasa
3. Moshimo Kono Kabe no Naka ga Ikken no Ie Dato Shitara

Download : Mediafire

0 komentar

[Single] D.C.III ~Da Capo III~ ED Single – Aitai yo

 

Title : D.C.III ~Da Capo III~ ED Single – Aitai yo
Artist : yozuca*, CooRie & Nitta Emi

Tracklist :
1. Aitai yo
2. Meguru
3. REFLECTION
4. Aitai yo -Off Vocal-
5. Meguru -Off Vocal-
6. REFLECTION -Off Vocal-

Download : Mediafire

0 komentar

[Single] D.C.III ~Da Capo III~ OP Single – Sakura Happy Innovation

 

Title :  D.C.III ~Da Capo III~ OP Single – Sakura Happy Innovation
Artist : Nitta Emi, Miyazaki Ui, Sasaki Mikoi, Ousaki Chiyo & Kaiho Erika

Tracklist :
1. Sakura Happy Innovation
2. Sakura Saku Mirai Koi Yume (feat. Kazami Gakuen Shinbun-bu)
3. Sakura Happy Innovation -Off Vocal-
4. Sakura Saku Mirai Koi Yume (feat. Kazami Gakuen Shinbun-bu) -Off Vocal-

Download : Mediafire

0 komentar

High Shool Dxd S2 sub indo




Nah yang kalian tunggu-tunggu akhirnya keluar, sekarang dah bisa streaming juga lho,
kali ini Issei bangun tidur di temenin ama Oppainya Rias-chan.
semoga minggu besok gw kuat TLnya karena udah masuk bulan puasa.

CREDIT : ANISUBSIA

Download High Shool DxD
480p : Sharebeast Tusfiles 
720pSharebeast  Tusfiles
0 komentar

Servant X Service Episode 1 Subtitle Indonesia


Producers: Aniplex,A-1 pictures,Half H.P Studio,Aniplex Of America
Genres: Comedy,Slice Of Life
Fansub: awsub
Translator: Hebbi Deryansah
TLC: Rodeon
Uploader: John Hawk.

Sinopsis:
Anime tentang staff di bagian kesehatan dan kesejahteraan kantor di sebuah kota. Karyawan baru  Hasebe Yutaka, Yamagami, Miyoshi Saya, dan supervisor baru Ichimiya Taishi melewati keanehan dalam pekerjaan  di kantor mereka. 
Anime of the staff at the health and well-being in a city office. New employees Hasebe Yutaka, Yamagami, Miyoshi I, and the new supervisor Ichimiya Taishi passed weirdness at work in their offices.
DOWNLOAD SxS
480p : MC 
720p : MC
0 komentar

Blood Lad episode 1 sub indo


Producers: Brains Base, Viz MediaL
Genres: Comedy, Demons, Vampire, Supernatural, Seinen
Join Project AWSubs & AnimeSlash
Translator: Hanzkun
TLC: Salum
Encoder: John Hawk
Uploader: Slametb111

Sinopsis: 
Staz is the vampire boss of the demon world, but he's not too interested in human blood. He's more infatuated with Japanese culture. When he met with Fuyumi, a Japanese girl who was accidentally showed up in town the devil, he was overjoyed. However, while Staz deals with intruders in his territory, he did not realize that Fuyumi killed by a monster and a ghost haunts. With full Staz disappointments finally vowed to find a way to Fuyumi him back.
Staz adalah bos vampir dari dunia iblis, tapi dia tidak terlalu tertarik dengan darah manusia. Dia lebih tergila-gila dengan kebudayaan Jepang. Ketika dia bertemu dengan Fuyumi, seorang gadis Jepang yang tak sengaja muncul di kota iblis, dia merasa kegirangan. Namun, saat Staz berurusan dengan penggangu di wilayahnya, dia tak menyadari bahwa Fuyumi dibunuh oleh monster dan menjadi hantu gentayangan. Dengan penuh kekecewaaan Staz pun akhirnya bersumpah pada Fuyumi untuk mencari cara menghidupkannya kembali.

720 : MC
480 : MC
0 komentar

Kami nomi zo Shiru Sekai episode 1 sub indo




Sinopsis:
Season ketiga dari anime Kami nomi zo Shiru Sekai atau populer dengan nama The World God Only Knows. Kembali mengisahkan Keima sang Dewa Penakluk yang kali ini harus berurusan dengan para Dewi dari Surga yang terjebak di dalam tubuh para gadis yang pernah ditaklukkan oleh Keima. 
Producers: Manglobe
Genres: Comedy, Romance, Shounen, Harem, Supernatural
Translator: Genkaku14
TLC: Salum
Kara: Vivid
Encoder: John Hawk
CREDIT : AWsubs

480p  : MC
720p  : MC
0 komentar

Another World 2.1


2.1 pertarungan pertama
Ketika malam hari, kami memulai latihan digunung, aku masih menggunakan pakai balapku, kami dikawal oleh beberapa peajurit kerajaan.
Aku melihat Sinta yang duduk dibawah dipohon hanya memandangku yang sedang latihan, akupun merasa malu, aku merasakan hawa yang begitu dingin meyapa tubuhku, dan angin berhembus sepoi-sepoi aku rasakan.
Aku memulai dengan kekutan yang ada ditangan kiriku ini, waktu dikerajaan aku dijelaskan cara menggunakan kekuatan yang ada di lengan kiriku ini , aku disuruh membayangkan sebuah kekutan yang mengalir dalam tubuh dan dikumpulkan di tangan kiriku ini dan lepasakan kekuatan itu melalui telapak tanganku.
Lalu aku memegang tangan kiriku dengan tangan kananku, akupun berkonsentrasi mencoba menagalirkan kekeutan yang ada dalam tubuh menuju tangan kiriku ini.
Lalau aku lepaskan kekuatan itu melalaui telapak tangan, tapi aku tidak merasakan adanya kekuatan yang lepas dari telapak tanganku.
Apa aku benar-benar tidak bisa melakunya, apa ramalan itu salah, kalau ramalan itu benar kenapa aku tidak bisa.
Setelah aku coba beberapa kalipun juga tidak bisa, setelah Sinta melihatku yang tidak dapat menggunakan sihir diapun mendekat kepadaku.
“kamu harus lebih pokus lagi”
Setelah mendengar ucapanya akupun mencobanya, saat aku mencoba sekali lagi, aku merasakan kekutan yang cukup besar mengalir deras di tubuh ini.
Dan aku mempokuskan kekuatan ditelapak tanganganku aku mulai melihat ada secercah cahaya kecil yang menyelubungi tangan kiriku.
Setelah aku rasa cukup untuk dilepaskan kekuatan tadi dan akupun melepasakanya, tapi tetap saja tidak bisa.
Setelah Sinta melihatku yang gagal, wajahnya terlihat kecewa, sebenarnya aku juga tidak mau jadi orang yang ada di ramalan.
Aku hanya ingin hidup santai tidak ada beban dalam hidupku, tapi aku sudah ditakdirkan seperti ini, apa boleh buat.
Kalu aku tidak menjalani tankdir ini, pelanet Rekto maupun pelanet bumi, keluagaku dan teman-temanku tercinta akan musnah, aku tidak mau orang yang kusayang mati lagi, jadi aku harus bisa.
Stelah sinta melihat kegalanku yang berlanjut, lalau dia menyuruhku melatih kekutan yang ada di kakiku, akupun di suruh berlari sekuta tenaga.
Tapi aku merasa kecepatanku tidak bertambah, aku mencoba sekali lagi dan aku berlari dan terus berlari hingga samapai batas staminaku habis.
Aku merasa staminaku habis tekuras, tapi aku merasakan kecepatanku bertambah, ketika berlari tadi aku membayangkan ketika aku sedang mengendarai motorku.
Setelah aku berlari tadi, aku sangat kelelahan, dan aku melihat wajah cantiknya Sinta.
Aku merasa sangat senang sehingga aku memeluk Sinta yang ada di sampingku tanpa sadar aku lakukan, setelah aku memeluknya aku melihat wajahnya yang merah ketika menerima pelukanku, akupun langsung melepasnya dan beralari kedepan dan melompat kecil kegirangan.
“jagan senang dulu, kecepatan kamu itu masih kurang lagi, dan kamu harus berlatih menghindari serangan”
Dia lansung mengambil pedang dari perajuritnya, dan lansung berlari kehadapanku, dan ternyata dia sudah ada di atasku yang sedang memegang pedang dalam posisi menghantam kerahku, apa dia dia tadi menghilang, bukan tapi dia sangat cepat,
Apa dia marah tentang kejadian tadi, tapi kenapa dia seakan mau membunuhku, kalau aku mati maka tidak ada yang menyelamatkan alam semesta ini.
Aku harus bisa menghindarinya, aku tidak mau mengecewakanya, dan aku juga tidak mau terluka, setealh pedang yang dia arahkan padaku, akupun bisa menghindarinya.
Aku tau ini adalah latihan untukku , diapun mulai menyerang lagi, dia mengarahkan ujung pedangnya kepadaku dengan kecepatan tinggi.
aku harus bisa menhindarinya, aku melihat ujung pedang yang melewati pipi kiriku.
Dia terus menyerangku tapi aku berusaha sekuat tenaga menghindarinya, lagi dan lagi dia terus menyerangku, kira-kira 20 menit berlalau.
Setelah itu aku langsung terjatuh, dan aku merasakan tenagaku yang terkuras habis dan tak mampu berdiri, setelah melihatku tidak mampu berdiri lagi dia mendekatiku.
“kamu ternyata hebat juga bisa mengindari serangan, dan kamu ternyata lebih dulu menguasai kecepatan dari pada kekuatan”
Dengan tersenyum dia ucapkan.
“kalau aku tidak bisa menguasai kecepatan saat itu, aku pasti akan mati saat kamu pertama menyerangku dari atas tadi, aku sangat takut tahu!!”
Dengan perasaan sedih aku ucapkan.
Kenapa kamu begitu tega melakukan itu, aku kaget saat pertama tadi, aku merasakan bahwa badanku akan terbelah dua kalau aku tidak menghindar dengan cepat, aku sangat takut tahu!!
“kamu juga kenapa pakai acara peluk-peluk aku, waktu berhasil menambah kecepatan saat pertama kali tadi”
Dengan nada sedikit marah dia ucapakan.
“Kalau itu aku benar-benar minta maaf, soalnya aku sangat senang aku bisa cepat seperti itu, dan itu mengingatkanku seakan mengendarai motor”
“aku kira di pelanet ini aku tidak akan merasakan kecepatan lagi, maafkan aku, tadi aku terlalu bahagia jadi tidak sadar memeluk tuan putri”
Dengan nada penyesalan ucapkan itu. Padahal aku juga senang karena aku bisa memeluknya.
“ia ku maafkan, tapi jika lain kali kamu lakukan itu, aku pasti akan membunuh mu”
Aku tekejut ketika dia mengucapakn itu. Apa dia serius kalau ingin membunuhku.
“maafkan aku, aku tidak akan melakukanya lagi”
Dengan nada rendah aku bicara.
“kamu jagan senang dulu dengan kecepatan itu, kamu harus menguasai sihir yang ada di tangan kiri kamu”
“kalau tidak kamu akan mudah dikalahkan dengan menghadapi musuh kuat”
Dengan nada seakan mengahawatikanku dia ucapakan.
“tuan putri menhawatirkanku yah”
Ketika aku mengatakan itu, wajahnya lansung merah.
“tidak aku tidak menghawatirkanmu”
Dengan mengarahkan pedang kearahku yang masih ada di gengamanya.
Akupun langsung lari, kenapa aku bisa mengatakan itu, padahal aku sering gugup ketika berhadapan dengan perempuan cantik, tapi kenapa aku bisa seprti itu.
Kamipun pulang setelah melakukan latihan, ketika dijalan kami memakai kuda menuju istana.
Karena aku tidak bisa menunggang kuda, aku ikut berboncengan dengan prajurit.
“haha ternyata kamu lucu yah, seorang kesatria yang tidak bisa naik kuda”
Dengan nada seakan memperolok aku dia ucapkan.
“akukan kesatria yang berbeda dari orang-prang, jarang-jarang ada kesatria yang tidak bisa naik kuda”
Dengan percaya dirinya aku katakana dan sambil agak tertawa.
Wow apa aku sekarang jadi seorang yang percaya diri dihadapan para perempuan, apakah ini diriku yang sebenarnya.
“hahaha kamu ini bisa aja”
Dengan tertawa kecil dia ucpakan.
Akhirnya aku melihat seorang putri raja tertawa, akupun tersenyum lebar, dan di melihat kearahku.
“kenapa kamu senyum-senyum, apa ada yang aneh”
          Ketika Sinta mengucapkanya aku lansung menjawab.
          “aku senang aja melihat tuan putri tertawa seperti itu”
          Ketkia aku bicara seperti itu, wajahnya lansung merah, dia langsung marah dan meniggalkan ku dan prajurit-prajurit lain.
          Sesampai di kerajaan kami disambut, setelah sampai aku lansung mandi karena aku akan mengahadiri makan malam bersama keluarga kerajaan.
Setelah selesai madi aku memkai pakaian keluarga kerajaan yang begitu elegan.
          Sesampai di meja makan aku mengambil tempat duduk, melihat sudah ada keluarga kerajaan yang duduk dengan rapi di meja makan.
Aku melihat raja yang gagah perkasa dan ratunya yang begitu cantik duduk bersampingam dihadapanku.
Ada Sinta yang begitu cantik duduk disamping kanaku, dan Ticka yang begitu manis duduk disamping kiriku.
Mereka berdua menggunakan pakain kerajaan yang begitu manis dan elegan.
Kami memulai makan malam kami, dan sang raja melihat kearahku dan bertanya.
“apa latihan kamu berjalan lancar Rafi”
Begitu tegasnya aku mendengar ucapan sang raja.
“berjalan lancar baginda”
Dengan gugup aku bicara. Karena aku baru sekarang bicara dengan seorang raja, aku merasa gugup.
“tapi ayah, Rafi masih belum bisa menguasai kekuatan sihir yang ada ditangannya”
Ketika aku mendengar ucapan Sinta aku jadi malu.
“itu wajar, karena ini baru permulaan bagi dia belajar, suatu saat ayah percaya Rafi akan jadi orang yang kuat”
Saat sang raja bekata demikian, aku senang mendengarnya.
“saya akan berlatih dengan keras lagi supaya saya bisa melindungi alam semesta ini”
Dengan semangat membara aku katakana, dan aku melihat raja dan ratunya tersentum ketika aku mengatakan seprti itu,  ketika itu aku melihat Sinta yang hanya berdiam saja, ada apa dengannya.
“kalau kamu jadi orang yang kuat, tolong jaga anak kami yah sampai kapanpun”
Aku terkejut mendengar ucapan sang ratu.
Tapi aku tidak paham apa maksunya itu, yang pasti aku akan menjaga tuan putri, tapi wajah Sinta menjadi sedikit gelisah ketika ibunya mengatakan itu.
Keesokan harinya ketika matahari tepat di atas, aku duduk santai menggunakan pakain balapku di dalam ruagan kamar yang begitu elegan,yang di sediakan kerajaan untuk aku.
Aku melihat kearah luar yang begitu indah  wilayahnya yang masih asri dan banyak pepohonan, sungguh sangat di sayangkan tempat ini di serang oleh pelanet Kroto.
Setelah itu aku mendengar suara orang yang minta tolong, akupun berlari kearah suara itu.
setelah aku mendekati suara itu ternyata seorang pelayan perempuan minta tolong, setelah aku mendekati pelayan itu berada di depan kamar tuan putri Sinta.
Ternyata tuan putri Sinta sudah tidak ada di kamar.
 Pelyan pun berkata
“si tuan putri Sinta minta antarkan makanan kekamar dan setelah kembali kekamar tuan putri Sinta, tuan putri sudah tidak ada”
Akupun terkejut mebgetahuinya.
Seluruh anggota kerajaan lansung mengetahiu apa yang terjadi sekarang, aku berlari keruangan tengah kerajaan untuk menghadap Raja, saat aku berada diruang tengah aku melihat sang raja yang lagi memerintahkan prajuritnya mencari tuan putri Sinta.
Aku mendekat kepada sang raja yang lagi memerintahkan prajuritnya, dan sang raja melihat kearahku, dan menyuruhku keahadapanya.
“anak muda cepat cari anakku dan tolong dia”
Sang rajapun memerintahkan aku untuk mencari putrinya.
“siap laksanakan baginda raja”
Aku mengucapkan dengan tegasnya.
“aku akan mengirimkan pengawal kepadamu yaitu Ticka”
Aku kaget mendengar ucapan sang raja. Kukira hanya prajurid yang menemaniku, ternyata Ticka.
Apa Ticka bisa beratrung itu yg ada dalam pikiranku.
“siap baginda raja, saya akan menyelamatkan tuan putri”
Aku mengucucapkanya dengan tegas. Apa aku bisa beratrung sekarang, apa kemampuanku sudah cukup, setelah itu aku merasakan ada yang mendekat kearah kami dan dia berkata.
“apa baginda raja memangil saya”
Begitu sopanya Ticka mengatakannya. Dia datang mengunakan armor yang simple, seprti armor yang mirip dengan baju biasa, dia memiliki pedang di pinggangnya.
Dalam pikiranku, berarti kalo ticka seperti ini pasti dia sangat hrbat.
“ia kamu saya perintahkan melakukan misi penyelamatan tuan putri Sinta, bersama Rafi”
Begitu tegasnya sang raja memerintah kami.
“saip laksanakan”
Ketika Ticka menerima perintah itu dia mendekat kepadaku dan berkata.
“jangan buat masalah yah”
Apa maksud perkataanya, kalau aku masih lemah itu benar tapi jagan seprti itu, aku jadi agak marah.
“aku akan brusaha sekuat tenaga untuk menyalatkan tuan putri”
Dengan semangat dan agak sedikit marah dengan kejadian ini, aku ucapkan itu.
“bagus kalau kamu serius”
Begitu dingin dia ucapkan kata-kata itu, ada apa dengan Ticka, kemarin dia tidak seperti ini.
Setelah di perjalanan ketika kami menuju tempat Sinta di Sandra.
Aku mengingingat apa yang di katakana oleh sang raja di kerajaan tadi.
[kamu harus hati-hati, bagai manapun musuh ini kuat, dia adalah komandan battalion yang menyerang wilayah ini]
[saya akan berhati-hati baginda raja, saya pasti akan menyalamatkan tuan putri]
[saya percayakan misi penyalamatkan ini dengan kamu dan Ticka]
[terimakasih baginda raja]
[Sinta sekarang berada di sisa reruntuhan yang ada di tengah kota, dia disandra di dalam bangunan tua, jadi kamu harus hati-hati keasana]
Setelah sampai di tempat rerunruntuhan, aku melihat bagunan tua yang diamaksud sang raja.
Aku dan Ticka siap menyerang bangunan tua ini, kamipun masuk kedalam, setelah kami masuk, kami tidak melihat siapa-sipa dalam bangunan.
kami terus berjalan tiba-tiba dalam sekejab ada yang menyerangku dari atas, ketika orang yang tidakku ketahiu menyerangku dari atas.
Saat aku melihat keatas aku melihat sebuah pedang yang mengarah wajahku dengan cepat, tapi aku berhasil menghindarinya dengan cepat.
Cepat sekali orang itu, aku yakin kecepatanku sudah bertambah karena hasil latihanku tadi malam dengan Sinta.
Orang yang menyerangku menggunakan pakaiyan yang aneh, setelah aku berhasil menghindari aku balik menyerang orang itu dengan tinjuku yang begitu cepat.
Setelah orang itu menyadari pergerakanku dia menghidar dari tinjuku, dan dia tersnyum pahit saat melihat kecepatanku.
Mungkin tinjjuku tidak kuat, tapi kalau di iringi dengan kecepat tinngi pasti akan menambah epek yang kuat apabila tekena.
Saat aku melihat kerah Ticka, dia tersenyum melihat kecepatanku yang lumayan.
Tapi dia berhenti tersenyum ketika dia melihat sebuah titk terang yang ada dalam bangunan ini, di melihat Sinta yang sedang dirantai, diapun langsung berlari menghampiri Sinta yang tidak sadrkan diri.
Saat aku berlari kearah Sinta, orang yang menyerangku tadi mengahalangi jalanku, sial kenapa orang ini mengalangiku.
“jangan lari kamu, kalau kamu lari kamu akan kubunuh, karena kamu berani masuk kesini”
Dengan nada tinggi dia mengatakan.
“siapa kamu sebenarnya, apa mau kamu”
Dengan nada tinggi aku ucapakan.
“namaku adala Barak, aku adalah wakil komandan dari pasukan pelanet Kroto yang menyerang wilayah ini, dan aku diperintahkan untuk menjaga wanita yang di ikat itu”
Ternyata orang ini adalah wakil komandan, pantas saja orang ini begitu kuat.
“kenapa kamu menculik tuan putri”
Dengan marah aku ucapakan.
“aku hanya diperintahkan oleh komandan, aku tidak tahu kenapa dia ingin menculik tuan putrid”
“jangan becanda kamu, kalau kau berani menyakiti tuan putri, kamu akan kubunuh”
“hahaha, apa kamu mampu untuk membunuhku, kamu saja tidak berhasil meninjuku sekalipun”
Apa-apan orang ini. Apa dia begitu kuat sampai aku tidak dapat mengenai dia dengan tinjuku.
Andai saja aku bisa menggunakan tembakan sihir aku pasti akan membunuhnya.
Setelah itu dia menyerang ku lagi, kali ini dia menyerangku dari arah depan dengan mengacungkan pedangnya kepadaku, kali ini dia lebih cepat dari sebelumnya
Akupun  menghindarinya dengan cepat, tapi aku melihat ujung pedang yang melewati dan sedikit mengenai pipi kiriku.
Saat aku melihat Ticka yang hendak melepas ikatan rantai pada tangan Sinta, ternyata ada seseorang yang datang dari arah atas mengunakan pedang.
Bukan, itu bukan pedang tapi sebuah Mandau, aku merasakn aura yang sanagt kuat dari Mandau itu yang membutaku merinding.
Dari mana dia mendapatkannya, apa dia mendapatkannya dari kampung halamanku yaitu Borneo.
Setelah itu orang yang datang dari atas itu menyerang Ticka dengan cepat, tpi Ticka mampu menghindarnya, dan Ticka tercengang melihat orang yang meyerang orang itu.
“siapa kamu”
Dengan nada tinggi Ticka ucapkan.
“namaku adalah Muzai, aku adalah komandan yang mepemimpin penyerangan wilayah ini”
Dengan nada yang sedikit tinggi Muzai ucapkan.
“kenapa kamu menculik tuan putri”
Dengan rasa marah yang tergambarkan dari wajah Ticka mengucapkannya.
“sebenarnya aku menyukai tuan putri yang cantik ini, tapi aku tidak bisa mendapatkannya, jadi aku menculiknya”
Kurang ajar Muzai itu, berani-beraninya dia menculik tuan putri.
“kalau kamu sudah berani menculik tuan putrid, maka kamu akan menerima akibatnya”
Dengan wajah yang menggambarkan kemaran Ticka ucapkan.
Setelah itu Ticka menyerang Muzai dengan cepat mengunakan pedangnya menuju arah wajah Muzai, tapi Muzai dengan mudahnya dia mengindarinya.
Sungguh hebat komandan itu, jika aku yang diserang Ticka dengan kecepatan seprti itu pasti aku tidak dapat mengindarinya.
Tenryata Ticka sungguh hebat, pantas saja baginda rasa mengutus dia bersamaku, dan merekapaun beratarung dengan sengit, dam dengan kecepatan tiggi.
Setelah itu Ticka menggunakan sihirnya, setelah aku melihat sihir yang dia keluarkan aku terkejut di buatnya ternyata bukan kekuatan sihir kerajaan Ragon.
Tapi sihir kerajaan Waro yaitu mengeluarkan jurus bayang, siapa Ticka sebenarnya.
Sihir banyangan yang dikeluarkan Tickapun menyerang Muzai dengan secara bersamaan, tapi Muzai dengan mudahnya mengindari serangan bayangan itu.
Setelah Muzai menhindari kepungan dari jurus bayangan Ticka, semua bayangan itu hilang.
Cepat sekali Muzai itu melakukan serangn terhadap jurus bayangan Ticka.
Aku sangat kagum akan pertarungan Muzai dengan Ticka, dan setelah itu aku mendengar terikan dari Barak.
“sombong sekali kamu tidak memperhatikan musuhmu saat bertarung”
Setelah Barak mengatakan itu, dia lansung menyerangku dengan kecepatan tinggi, akupun berusaha mengindar.
 Tapi pundakku kananku terkena pedangnya, rasanya begitu sakit, seakan aku ingin menagis.
“apa kamu hanya bisa seperti ini saja, kalau kamu hanya seperti ini terus kamu akan kubunuh”
Dengan tertawa dia ucapkan.
Apakan aku tidak bisa lebih cepat lagi, kalau aku tidak bisa lebih cepat, aku akan mati disini, dan aku tidak bisa menyelamatkan tuan putrid.
Lalu aku mengingat moment saat aku di lintasan balap menggunakan motor dengan kecepatan tinggi.
Setelah aku mengingat moment itu akupun lansung dengan cepatnya menyerang Barak dengan bahu yang sangat sakit dan penuh darah.
Setelah aku menyerangnya dengan kecepatan luar biasa, aku berhasil meninju wajahnya, sehingga dia terpental jauh  menabrak tiang yang dibelakangnya, aku merasa senang setelah aku bisa meninjunya.
Setelah dia terpental dia bangkit dari jatuhnya, diapun menjadi marah dan menyerangku dengan cepat menggunakan pedangnya.
Saat ujung pedang itu mengah ke arahku dengan cepat, akupun bisa menghindari serangannya, setelah aku menghidarinya, akupun menyerang balik.
Saat aku menyerang balik, akli ini aku mengincar perutnya dengan tinjuku, dan mengenainya, aku terus menerus menerus meninjunya.
Setelah dia terpental lagi diapun lansung bakit lagi, tapi kali ini dia mengarahkan pedangnya kearahku.
Setelah dia mengarahkan pedangnya kepadaku, aku melihat secercah cahaya yang keluar dari pedangnya, aku merasakn bahaya dari cahaya itu.
Aku merasakn kekuatan besar yang ada pada cahaya itu, lalu dia menebakan kekuatan sihir dari ujung pedang padaku.
Akupun bergegas berusaha untuk mengindarinya, ketika aku mencoba menghindarinya kaki kiriku terkena.
Aku merasakan kaki kiriku terbakar dibuatnya, aku merintih kesakitan dibuatnya, aku measa tidak dapat berdiri dibutanya, lalu Barak perlahan mendekat kepadaku.
Apa aku akan berakhir seperti ini, aku tidak ingin mati saat seperti ini, sebelum aku mati aku harus bisa menjalin hubungan dengan Sinta.
Meskipun itu tidak mungkin bagiku , karrena dia putri raja, dan saat aku merintih kesakitan.
Aku melihat wajah Sinta dan Ticka seakan menghawatirkanku, tapi mereka tidak dapat menolongku saat ini.
Karena Sinta sedang terikat, dan Ticka sedang menghadapi si Muzai berengsek itu.
Saat Barak mendekat kepadaku dengan wajah yang sangat kejam dan ganas, lalu akau merankak kesakitan menjauh darinya, tapi dia mendekati kali ini.
“kamu tidak akan menang melawanku”
Muzai mengatakan itu dengan perasan sangat kesal.
 Saat Muzai sudah dekat kepadaku, dia menusukan pedangya kekaki kiriku, aku merasakan rasa sakit yang sangat luar bisa, dan aku terus merintih dibuatnya.
Saat aku melihat Ticka yang sedang bertarung, Ticka brhasil terkena pukulan Muzai yang begitu kuat hinga Ticka terjatuh.
Setelah Ticka terjatuh, Muzai mendekati Ticka yang tak berdaya, lalu Muzai mengarakan ujung pedang pada kepala Ticka.
Saat Sinta melihat kami yang dikalahkan, dia sangat cemas, aku melihat ada setetes air mata yang keluar dari mataya.
Akupun terus merintih kesakitan, apa kami akan berakhir seperti ini, lalau aku teringat kembali kejadian satu tahun yang lalu.
Aku mengingat saat teman-temanku mati dihadapanku, karena kesalahanku sendiri.
Setelah itu aku menggegam pedang dengan tanganku yang menusuk kaki kiriku, aku menarik keluar pedang yang menusuk di kaki kiriku.
Mereka yang melihat kejadian ini, mereka kaget akan tindakanku ini, tpi aku meraskan kesakitan yang sangat luar biasa, aku terus saja menarik keluar pedang itu.
Dan aku berhasil menariknya keluar, dan kulempakarkan pedang itu bersama Barak kerah kearah Muzai.
Barak yang kulempakan tadi tepat jatuh disamping Muzai yang sedang menghunuskan pedangya pada Ticka, lalau aku berdiri dengan rasa sakit yang luar biasa.
Aku tergopoh-gopoh dibuatnya, mereka yang melihatku dapat berdiri dengan luka yang kuterima, wajah merek sangat kaget.
Setelah aku berdiri dengan menahan rasa sakit dan keseimbanganku, aku memegang tangan kiriku dengan tagan kanan yang masih berdarah.
Kuarahkan pada Barak dan di dampingnya Muzai, lalu aku membayangkan kekutan yang sangat dahsyat dalam tubuhku mengalir menuju telapak tanganku.
Setelah kubayangkan, aku melihat secercah cahya yng sangat terang dan tembakan kekuatan sihir yang sangat besar.
Akupun mengucapkan dengan kemarahan yang luar biasa
“aku tidak ingin melihat teman-temanku mati dihadapanku lagi”
Barak yang jatuhpun berusaha mengindar tapi dia tidak berahsil mengindari tembakan sihirku tapi Muzai behasil menhindarinya.
Dan seketika dinding yang di belakang Barak ikut hancur, tapi kekutan sihirku terus saja menhancurkan dinding bagunan selanjutya hingga jauh,.
Akupun terjatuh takberdaya karena kehabisan tenaga yang telah kukeluarkan begitu besar.
Ketika tembakan sihirku mengenai Barak, sang komandan Muzai, Sinta, Ticka terkejut akan kekutan sihir yang sangat dahsyat keluar, seketika Muzai memandangku dengan heran.
“siapa kamu sebenarnya”
Muzai bertanya kepadaku karena heran melihat kekutan sihirku yang sangat dahsyat.
“dia adalah anak yang diramalkan itu, anak yang akan menghentikankan kalian”
Saat Sinta mengatakan itu. Muzai lansung terkejut mendengarnya.
“ternyata dia sudah datang ya”
Dengan nada seakan tertarik denganku dia ucapkan. Dan setelah dia mengucapkan itu dia lansung menyerangku dengan kecepatan tinggi.
“akan kubunuh kamu, anak ramalan”
Saat dia menyerangku dengan kecepatan tinggi, aku melihat ujung Mandau yang mengarah kepadaku dengan cepat.
Tapi saat mandau itu sangat dekat dengan wajahku, aku merasakan tembakan sihir yan sanagt kuat mengarah kearah Mandau itu dan mementalkannya, lalau Muzai lansung mengindar mundur.
Saat aku melihat dari arah datangya kekuatan sihir itu, ternyata dari Sinta yang sudah terlepas dari ikantan rantai yang sudah dilepaskan Ticka.
“takan kubiarkan kamu membunuh anak itu”
Dengan nada yang tinggi Sinta ucapkan.
Aku sangat senang ketika Sinta menyelamatkanku, tapi kenapa aku yang di selamatkan Sinta, padahal aku kesini untuk menylamatkan Sinta.
“dari mana kamu mendapatkan Mandau itu”
Dengan penasaran aku mengatakannya pada Muzai.
“aku mendapatkan Mandau itu dari raja buaya kerjaan borneo”
Aku sangat terkejut mendengarnya. Kenapa Mandau raja Borneo bisa ia dapatkan.
Jika dia mendaptakan dengan cara mengalahkan raja buaya kerajaan gaib borneo itu tidak mungkin, karena raja buaya kerajaan gaib Borneo sangat kuat.
“bagai mana kamu bisa mendapakannya dari raja Borneo”
“sebenarnya aku mencuri dan meletkan yang palsu di kerajaan Borneo”
Pantas saja Mandau yang luar biasa itu ada padanya.
“kenapa kamu menanyakan itu, apa kamu tau siapa raja buaya raja Borneo”
Setelah dia mengucapkan itu aku langsun menjawab.
“aku tidak tahu, karena raja buaya kerajaan Borneo itu ada di alam gaib”
“tapi karena aku berasal dari wilayah Borneo, aku mendengar rumor bahwa raja buaya kerajaan borneo itu memiliki Mandau yang sangat luar biasa kekutanya”
Setelah aku mengatakan itu dia mulai biacara.
“ternyata kamu dari Borneo palanet Bumi”
Setelah dia bicara. Sinta lansung menyeran Muzai dengan kekuatan sihir yang sangat kuat.
Sehingga dia menghilang kabur dengan meninggalkan Mandaunya, setelah Muzai kabur akupun bicara kepada Sinta.
“maafkan aku yang tidak bisa melindungi tuan putri, tapi malah tuan puri yang menyelamatkanku”
Dengan nada rendah aku ucapkan.
“tidak apa-apa, tapi kamu sudah berusaha dengan keras”
Aku senang mendengarkan ucapan Sinta yang begitu enak di dengar.
“maafkan aku Rafi, karena aku tidak bisa menolongmu saat kamu di tusuk dengan pedang, dan terimakasih sudah menolongku dari Muzai”
Dengan air mata yang keluar dari mata Ticka ucapkan sambil memelukku.
Akupun terkejut saat menerima pelukan dari Ticka yang sedang menagis, aku merasakan perbedaan sipat Ticka saat dalam perjalann tadi dibandingkan saat ini.
Sembari Ticka yang memeluku, aku mendengar suara batuk yang seakan menegur kami.
Akupun melihat kearah suara itu, ternyata suara itu dari wanita cantik yaitu tuan putri Sinta.
Seketika Ticka yang memeluku dengan wajah yang merah melepaskan pelukannya.
“sakiiiit”
Kertika aku berteriak kesakitan. Karena kakiku yang tertusuk, mereka malah mentertawakankku.
Kenapa kalian tega sekali padaku, akukan sudah menyelamatkan kalian, tidak adil, hasil yang kudapatkan setelah aku menyelamatkan kalian.
“kamu bodoh, kenapa kamu begitu cerobohnya menarik pedang itu”
Dengan perasaan sedih dan kuatir Sinta ucapkan.
          “Sini aku sembuhkan kaki kamu”
          Aku melihat Tika yang mendekatkan tangannya pada kaki kiriku, dan ada sebuah cahaya biru yang menyelubungi tangannya.
Apakah ini sihir penyembuhan, untung ada sihir penyembuhan, kalau tidak ada maka kakiku akan susah disembuhkan.
Sangat hangat dan nyaman kurasakan, lukakupun mulai pulih, dan kakiku mulai tidak meresakan kesakitan lagi, akupun memandang Ticka dengan tersnyum, lalau dia membalasnya.
“Ticka terima kasih banyak”
Dengan senang aku ucapkan.
“sama-sama”
Seketika kakiku sudah sembuh.  Akibat dari sihir penyembuhan Ticka, akupun bisa berdiri.
Saat aku memandag bangunan yang hancur akibat tembakan sihir yang aku tembakan. Aku mendengar sura Ticka yang berada dibelakanku berbicara dengan seseorang.
“tuan putri sudah selamat dan kami akan pulang”
Saat aku menoleh kebelakang. Aku melihat Ticka yang memegang sesuatu ditangannya dan diletakan dekat ditelingaya.
Apa itu sebuah handphone. Setelah aku mendekat denga Ticka. Itu benar-benar sebuah handphone. Kenapa mereka tidak member tahu aku.
“apa itu handphone”
“ia benar. Ini sebuah handphone”
Kenapa mereka tidak membritahuku kalau ada handphone di pelanet ini. Akukan bisa membritahukan keluargaku kalau aku baik-baik saja, pasti mereka menghawatirkankku.
“kenapa, kenapa kalian tidak membritahuku kalau ada sebuah handphone di pelanet ini. Kalian curang”
Ketika aku mengatakan itu dengan perasaan sedih. Mereka malah tertawa.
“akukan sudah bilang, tegnologi di pelanet ini sama denagn Bumi”
Setelah tuan putri Sinta mengatakan itu, Ticka lalu melanjutkanya.
“kamu juga tidak bertanya kepada kami”
“Kalian emang jahat, apa kalian tidak menghawatirkan keluarga dan teman-temanku di Bumi,boleh aku pinjam handphone kamu”
Setelah aku mengatakan itu. Ticka dengan senag hati meminjamkanya. Setelah aku ingin menelphone keluargaku, tidaaak aku lupa nomer rumahku dan HP aku sendiri.
“aku lupa denga nomer rumahku”
Dengan nada yang sangat rendah aku mengucapkanya.
Kerena biasanya kalau aku menelphone kerumah, aku menggunkan kontak di handphoneku, jadi aku tidak pernah mengingat nomer telephone rumah, apa lagi aku.
“gimana sih kamu ini, nomer rumah saja tidak ingat”
Dengan tertawa tuan putri Sinta mengucapkannya.
 Aku tahu ini kesalahanku, jadi tolong jangan ketawakan aku.
“aku biasanya menelphone kerumah mengunakan kontak di hanphone saja, jadi aku tingak ingat nomer telephone rumah” “Tapi meski kamu ingat nomer HP dan nomer telphon rumah, juga gak bakalan bergunakarena satelit kita berbeda”
Dengan perasaan sedih aku ucapkan. Lalu aku kembalikan handphone Ticka.
“Tapi meski kamu ingat nomer HP dan nomer telphon rumah, juga gak bakalan bergunakarena satelit kita berbeda”
Setelah mendengar penjelasan ticka, aku langsung kecewa.

Setelah itu kami pulang kekerajaan. Ketika malam hari dikerajaan, aku memikirkan Ticka, siapa sebenarnya Ticka itu.
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. beelzeboyz - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger